Root dan Flash - apa bedanya?
Apa perbedaan antara "Root" dan "Flash"? Anda mungkin bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini jika Anda ingin menginstal sistem operasi baru pada ponsel cerdas Android Anda atau ingin membuka kunci fungsi tambahan. Kami menjelaskan dua istilah kepada Anda.
Apa itu "flash"?
Sehubungan dengan smartphone Android, istilah "flash" atau "flashing" menunjukkan proses penggantian sistem operasi yang ada dengan versi lain. Partisi perangkat yang sesuai pertama kali dihapus dan kemudian ditulis dengan data baru.
- Bagaimana Anda mem-flash smartphone tergantung pada modelnya. Karena itu tidak ada instruksi yang seragam. Cara menginstal Android 4.3 secara manual di Samsung Galaxy S4 Anda, misalnya, baca di sini.
- "Flashing" juga disebutkan ketika bertukar kernel. Kernel adalah area sentral dari sistem operasi. Kernel yang dimodifikasi (kernel kustom) biasanya menawarkan banyak keuntungan, seperti kinerja sistem yang lebih baik atau masa pakai baterai yang lebih lama.
Apa itu "root"?
Jika Anda "melakukan root" pada ponsel cerdas Anda, Anda dapat memberikan satu hak aplikasi yang diperpanjang (juga disebut hak pengguna super). Ini kemudian dapat juga menulis ke partisi sistem Android yang dilindungi, misalnya. Ini dapat dibandingkan dengan hak administrator di Windows.
- Seperti halnya flashing, proses rooting berbeda untuk setiap smartphone Android. Informasi umum dapat ditemukan di sini, petunjuk untuk me-rooting Samsung Galaxy S4 misalnya di sini.
- Keuntungan rooting: Anda kemudian dapat menggunakan aplikasi yang harus mengakses area yang dilindungi sistem. Aplikasi semacam itu biasanya menawarkan fungsi tambahan yang biasanya bukan bagian dari Android. Misalnya, "Titanium Backup" mencadangkan aplikasi dan pengaturannya, "SetCPU" mengubah jam CPU dan "Greenify" mengoptimalkan kinerja sistem.
- Bahkan jika Anda ingin mem-flash Android versi baru di ponsel cerdas Anda (lihat di atas), Anda biasanya memerlukan ponsel cerdas yang sudah di-rooting.